Bila Anda berada di daerah banjir, di pantai, ataupun di tanah labil, ada satu cara jitu agar anda bisa nyaman berjalan, yakni dengan egrang bambu.. Egrang merupakan alat permainan yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Bentuknya berupa galah atau tongkat bambu berjumlah dua buah (sesuai dengan sepasang kaki yang kita miliki) dengan tinggi sekitar 2-3 meter. Caramembuat Egrang. 1. Siapkan 2 buah bambu, panjangnya 1-3 meter. 2. Potong kedua bambu tersebut menjadi 2 bagian. 3. Pada bagian pertama (untuk dijadikan pijakan), dipotong lagi sehingga panjang bambu tersebut menjadi 20 - 30cm. 4. Pada salah satu ruas kedua bambu yang berukuran panjang dilubangi untuk memasukkan bambu yang berukuran Pokoknyasepanjang hari kemana-mana pasti ingin menggunakan egrang, main kerumah teman, berangkat mengaji, bahkan ke sekolah pun pakai egrang. Egrang tidak hanya bisa dibuat dari bambu atau kayu, bahkan gabungan tali dan kaleng bekas atau batok kelapa pun bisa dijadikan egrang, pokoknya tidak kehabisan akal untuk membuat mainan dari barang caramemainkan egrang? - egrang adalah jenis game terkenal di indonesia yang terbuat dari bambu. Game ini sering digunakan dalam kompetisi seperti misalnya acara kemerdekaan indonesia dan sebagainya. Manfaat dari permainan egrang itu sendiri untuk memperkuat otot -otot di tangan dan juga tubuh, membuatnya lebih fokus ke depan, dan juga melatih kejujuran dalam sistem balapan. Segeramencari alat dan bahan yang di erlukan untuk membuat Egrang Eegitiga tersebut. Berikut ini cara membuat dan cara memainkannya : Alat dan bahan. 3 Baut; 3 As ; 3 Ring ; Cara Pembuatan. Potong bambu sekitar 3,5 m (atau bisa lebih) sebanyak 2 buah; Potong bambu ketiga sepanjang 1,75 m; Bambu berukuran 3,5 m salah satu ujung bambu di bor eciVyiV. Ilustrasi egrang Pasti banyak di antara teman-teman yang sudah kenal dengan egrang. Ya, betul! Egrang adalah salah satu permainan tradisional yang sering dimainkan pada saat perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia. Permainan ini mengharuskan seseorang berjalan di atas sepasang bambu hingga garis akhir. Sangat menantang, bukan? Asal-usul[sunting] Sebenarnya, belum ada satu bukti yang jelas tentang lokasi awal mula permainan egrang. Akan tetapi, penamaan egrang’ berasal dari bahasa Lampung yang berarti terompah pancung yang terbuat dari bambu bulat panjang. Pada beberapa daerah di Indonesia, egrang disebut dengan berbagai sebutan lain yang tidak kalah unik. Misalnya, di wilayah Jawa Tengah, egrang lebih akrab disebut dengan jangkungan. Kata jangkungan berasal dari nama burung dengan kaki yang sangat panjang. Di wilayah Sumatera Barat, nama lain egrang adalah tengkak-tengkak yang berasal dari kata tengkak pincang. Dalam bahasa Bengkulu, tengkak dapat diartikan menjadi sepatu yang terbuat dari bambu. Sedangkan di daerah Kalimantan Selatan, egrang dapat juga disebut dengan nama batungkau.[1] Permainan[sunting] Permainan ini memerlukan empat buah bambu; dua bambu berukuran 1,5 sampai 2 meter dan dua bambu lainnya berukuran sesuai telapak kaki pemain atau sekitar 20 sampai 30 cm.[2] Untuk membuat egrang, hal yang harus dilakukan pertama kali adalah membuat lubang pada sepasang bambu yang tinggi. Posisi lubang dapat berada di ruas pertama atau ruas kedua dari atas tanah. Setelah itu, sepasang bambu yang berukuran kecil dapat dimasukkan ke dalam lubang sepasang bambu yang berukuran besar untuk digunakan sebagai pijakan. Jangan lupa untuk memastikan apabila pijakan sudah kokoh dengan cara menginjak pijakan tersebut selama beberapa saat. Jika tidak ada masalah, maka egrang sudah siap dipakai bermain! Permainan egrang disarankan dilakukan pada permukaan yang datar dan luas seperti stadion, lapangan, dan jalan raya. Tempat yang digunakan untuk perlombaan egrang biasanya berukuran 50 x 7,5 meter. Peserta permainan ini dibagi ke dalam dua kelompok usia, yaitu kelompok usia 6 sampai 12 tahun dan kelompok usia 13 tahun ke atas. Masing-masing kelompok berisi tiga orang.[3] Namun, hal ini hanya contoh, ya, teman-teman. Teman-teman bisa sesuaikan pembagian kelompok berdasarkan peserta yang hadir. Peserta pertama akan mulai dari garis mulai start, peserta kedua akan memulai dari belakang garis akhir finish setelah mendapatkan egrang dari peserta pertama, dan peserta ketiga akan memulai lagi dari garis start setelah mendapatkan egrang dari peserta kedua. Alangkah baiknya apabila peserta antar kelompok memiliki jarak yang cukup lebar agar tidak bertabrakan satu sama lain.[3] Wasit diperlukan untuk memulai dan mengakhiri perlombaan serta melihat apakah ada kecurangan yang dilakukan oleh peserta. Untuk memulai, orang yang ditunjuk sebagai wasit akan memberikan aba-aba berupa bersedia, siap, dan mulai. Ketika aba-aba bersedia, peserta diinstruksikan untuk memegang kedua tongkat egrang masing-masing dan ketika siap, peserta mulai menaikkan sebelah kakinya ke pijakan bambu sebelum akhirnya peserta diperbolehkan untuk berjalan di atas egrang saat wasit memberikan aba-aba mulai. Wasit juga dapat mengganti kata mulai dengan bunyi peluit.[3] Dalam suatu perlombaan resmi, pemain dapat dinyatakan gugur apabila terjatuh dari egrang dengan kaki menyentuh tanah, menginjak garis batas lintasan, dan mengganggu pemain lain dengan sengaja. Pemenang dalam perlombaan ini adalah kelompok yang anggotanya tiba lebih dahulu di garis akhir tanpa ada yang melanggar peraturan perlombaan. Bagaimana? Apakah teman-teman tertarik untuk mencoba bermain egrang? Referensi[sunting] ↑ ↑ ↑ 3,0 3,1 3,2

cara membuat egrang dari bambu